Jujutsu Kaisen: Pertemuan Kembali Megumi dengan Tsumiki Membawa Perubahan Mengejutkan

Sementara Megumi berusaha keras untuk menyelamatkan Tsumiki , dia mungkin diam-diam bekerja sama dengan Kenjaku selama ini.

Jujutsu Kaisen: Pertemuan Kembali Megumi dengan Tsumiki Membawa Perubahan Mengejutkan/Tangakapan layar/.

WARNING : Berikut ini berisi Spoiler Jujutsu Kaisen Chapter 211 "The Ripening," oleh Gege Akutami, John Werry dan Snir Aharon : Streaming dan Download Anime Subtitle Indonesia hanya di Penanime.

Chapter 211 kali ini dari Jujutsu Kaisen mengalami kemajuan dalam waktu dari chapter sebelumnya. dan hanya beberapa jam sejak pertarungan antara Kenjaku, Choso dan Yuki. 

Maki sekarang bersama kelompok Yuji, dan dia memberi tahu mereka tentang nasib Yuki dan Tengen, yang dia dengar dari Choso.

Sepertinya situasi dengan para prajurit non-sorcerer telah berakhir, yang berarti persiapan Kenjaku untuk merger dengan Tengen yang harusnya sudah selesai.

Jika persiapannya memang sudah selesai - dan tidak ada alasan untuk tidak meyakini bahwa persiapannya belum selesai - hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa penggabungan masih belum juga dimulai. 

Saat ini, Jepang tampaknya berfungsi seperti biasa, kecuali beberapa orang yang lebih rentan jatuh sakit. 

Megumi berspekulasi bahwa alasannya bisa jadi karena penggabungan belum bisa dimulai karena suatu alasan, atau mungkin Kenjaku memang belum ingin melakukannya.

Setelah mendiskusikan semua yang telah terjadi, Maki menyimpulkan bahwa kemungkinan besar ada satu bagian penting dari teka-teki yang masih hilang. 

Hanya lebih dari dua minggu telah berlalu dalam cerita sejak pemenjaraan Gojo, tetapi bagi pembaca Jujutsu Kaisen, sudah lebih dari dua tahun sejak bab itu terjadi.

Kematian Yuki telah membuktikan betapa sulitnya untuk mengalahkan Kenjaku, jadi membebaskan Gojo harus menjadi prioritas utama.

Kelompok ini memutuskan bahwa urutan bisnis mereka selanjutnya adalah menambahkan aturan yang memungkinkan pemain untuk mengundurkan diri dari Culling Game.

Dengan ini, Tsumiki tidak perlu menjadi pemain dan bisa tetap aman dari pertempuran kematian. 

Namun, Kogane menyangkal upaya Megumi untuk menambahkan aturan tersebut. Ia malah menyarankan agar pemain diizinkan untuk mundur jika mereka mengundang pemain baru dari luar koloni sebagai pengganti.

Selain menghabiskan 100 poin, Megumi tidak menyukai hal ini karena jika seseorang ingin mengundurkan diri, mereka harus membunuh setidaknya dua puluh pemain untuk mendapatkan 100 poin.

Megumi menerima saran Kogane karena cara lain lebih berisiko bagi Tsumiki. Untungnya, mereka sudah memiliki poin yang lebih dari cukup, dan Ijichi setuju untuk menjadi pengganti Tsumiki.

Menariknya, ketika Tsumiki memasuki koloni, entah bagaimana ia langsung berakhir di lokasi Megumi dan Yuji. 

Hal ini aneh, mengingat fakta bahwa penghalang tersebut memindahkan pemain ke lokasi acak ketika mereka masuk. Inilah sebabnya mengapa Yuji dan Megumi terpisah di awal arc.

Seolah-olah itu belum cukup aneh, ketika Megumi memberi Tsumiki 100 poin yang dia butuhkan untuk menarik diri dari Culling Game.

Dia secara mengejutkan memerintahkan Kogane untuk menambahkan aturan yang memungkinkan masuk dan keluar dari koloni secara bebas.

Megumi dan Yuji terlihat kaget dan bingung dengan kejadian ini.

Chapter ini diakhiri dengan Megumi yang secara gugup bertanya kepada Tsumiki siapa dia, sementara Tsumiki melihat ke arah kelompok itu dengan ekspresi licik di wajahnya. 

Tidak jelas apa maksud dari semua ini, tetapi ada beberapa penjelasan yang mungkin.

Tsumiki mungkin merupakan wadah bagi seorang penyihir yang menjelma dari masa lalu, dan penyihir tersebut saat ini mengendalikan tubuhnya. 

Atau, Tsumiki mungkin secara sadar bersekutu dengan Kenjaku untuk alasan yang belum diketahui. 

Apapun masalahnya, semua ini bukan pertanda baik bagi Megumi. Semua yang telah dia lakukan dalam Culling Game sejauh ini adalah demi Tsumiki, tapi dia mungkin telah menjadi musuh selama ini.

BACA JUGA : Teori Jujutsu Kaisen : Itadori Dengan Flash Hitam Pertama di Arc Pusat Penahanan

Editor : Sasongko Aji

Sumber : CBR